Object storage in OCI

Object storage in OCI

Hello everyone, Let's Learn With Me!!

Pada blog kali ini, kita akan belajar tentang object storage pada Oracle Cloud Infrastructure. Mulai dari bagaimana cara membuat bucket sampai melihat object yang telah di aploud melalui URL. Semua akan kita pelajari satu persatu di sini. Okay guys.. Let's get start it.

What is Object Storage?

Sebelum kita ke bestpractice. Perlu kalian ketahui, apa itu object storage ? Object Storage adalah layanan yang disediakan Oracle Cloud Infrastructure sebagai media penyimpanan di cloud. Kita bisa menyimpan data kita dalam jumlah yang tak terbatas.

Didalam object storage terdapat beberapa component, yaitu seperti bucket, object dan lain-lain.

Langsung saja kita ke bestpractice.

How to create a new bucket?

Seperti biasa, kalian login terlebih dahulu ke Oracle Cloud account.

1.png Click tombol menu di sebelah pojok kiri atas, pilih pada bagian object storage.

2.png setelah kalian masuk pada tampilan object storage, seperti biasa, kalian pilih compartment terlebih dahulu.

3.png Jika sudah, langsung saja kita buat bucket baru di object storage. Click create bucket 4.png Langsung saja kita buat, untuk nama bucket bisa diubah dengan nama yang kalian inginkan. Untuk storage tier disini saya pilih yang standart. Object events & versoning bisa di enable/tidak (optional) Untuk encryption, saya pilih by default dari OCI. Jika sudah kita click create untuk membuat.

-Bucket Name (nama pada bucket sangat case-sensitive)

-Standard (data yang di simpan diperlukan akses cepat, langsung, dan data tersebut sering di gunakan)

-Archive (di pilih option ini ketika data tersebut jarang diakses, namun harus disimpan dalam jangka lama )

-Object Events ( Ketika kita mengaktifkan Emit Object Events, kita bisa membuat otomatisasi berdasarkan perubahan status pada object yang menggunakan layanan Events)

-Object Versioning ( Ketika kita mengaktifkannya, kita bisa mengarahkan object storage untuk membuat versi object setiap kali ada perubahan pada content)

5.png

Kita bisa lihat, di sini bucket sudah terbuat. Dan secara by default, Visibility pada bucket adalah private.

How to add object on the bucket?

Setelah kita mengerti bagaimana cara membuat bucket, sekarang kita coba untuk menambah object pada bucket yang telah kita buat tadi.

Langsung saja kita masuk terlebih dahulu ke dalam bucket. Click nama bucket yang ingin di pilih. Setelah masuk, pada tampilan menu bucket, kita bisa melihat informasi dari bucket kita. 7.png

Di bawah informasi bucket, terdapat tampilan object. Nah, disini lah kita bisa menambahkan object pada bucket kita. Click uploud untuk menambahkan

8.png Kita isi nama object (optinal), lalu drop atau pilih file yang ingin kita aploud. Lalu click Uploud untuk melanjutkan.

9.png

Kita bisa lihat, di sini object sudah berhasil disimpan ke dalam object.

10.png

How to access the object in bucket storage?

Untuk mengakses object yang telah kita aploud tadi, kita bisa melihat link nya pada view object details

11.png Pada object detail ini, kita bisa copy URL yang dimiliki oleh object. Kita bisa mengakses object yang kita aploud tadi menggunakan URL.

12.png Kita bisa paste URL tersebut di browser.

13.png But,why not exist?? Masih ingat dengan visibility ketika kita membuat bucket storage di atas? Ya, visibility pada bucket kita masih private. So, kita tidak bisa mengaksesnya melalui internet.

Agar URL tadi bisa di akses melalui internet, kita harus merubah visibility private menjadi public.

How to change visibility on the bucket?

Untuk mengubah visibility pada bucket, tinggal kita click edit visibility pada bucket storage.

14.png Lalu pilih public, dan klik save changes untuk menyimpan perubahan.

15.png

Kita bisa lihat sekarang, visibility pada bucket kita sudah berubah menjadi public. Sekarang URL kita tadi sudah bisa diakses melalui internet. Untuk pembuktian nya, mari kita refresh.

17.png

Dan sekarang, URL sudah bisa di akses.